Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Marsekal Muda Slamet Prihatino menyatakan Indonesia sudah sangat ketinggalan dibandingkan negara-negara tetangga dalam pemilikan pesawat tanpa awak (UAV). “Malaysia dan Singapura itu punya pesawat sekitar 15-35 UAV seperti yang kita mau,” kata Slamet saat ditemui di kantornya, Jumat. Pesawat yang dipakai kedua negara itu pun punya kriteria dan berasal dari pabrikan yang sama dari Israel. Slamet menyatakan pentingnya pesawat tersebut untuk penginderaan wilayah Indonesia. Dalam situs The Republic Singapore Air Force yang dicantumkan Wikipedia.org tercantum Singapura bahkan memiliki 40 pesawat UAV Searcher MK. Spesifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan, kata Slamet Prihatino, pesawat ini akan digunakan untuk pengintaian dan pengindaeraan dengan dilengkapi kamera, infra merah, dan penjejak panas. Kemampuan terbang pesawat tanpa awak ini lebih dari 20 ribu feet dengan kemampuan lama terbang 18 jam terus menerus. Pesawat ini mampu membawa beban hingga 100 kilogram. Hebatnya lagi, pesawat ini juga anti deteksi, dan mampu melakukan take off dan auto landing, serta dilengkapi dengan rel untuk peluncuran.
ramadhann lagii ..
3 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar