Umat Islam di Indonesia sekarang ini memperihatinkan. Tidak saja karena kasus monas, tapi jauh sebelumnya umat Islam sudah terkotak2an. Perseteruan salafi denga ikhwanul muslimin, FPI dengan warga muslim moderat, dll. Ketika khutbah Jum’at beberapa minggu lalu di kantor saya, pernah di bahas, bahwa yang memusuhi umat Islam di negeri ini justru orang2 yang solat di Masjid bersama kita, orang2 yang puasa bersama kita ketika Ramadhan, orang2 yang juga menjalankan zakat. Tapi mereka memerangi umatnya sendiri. Khotib menyampaikan ini terkait persoalan bid’ah. Menurutnya, kelompok anti bid’ah itu menganggap para ahli bid’ah pantas untuk diperangi, mereka bahkan lebih memilih duduk bersama pemeluk agama lain, daripada harus duduk bersama ahli bid’ah.
Pada pembahasan tulisan saya ini, saya tidak mau membahas kelompok mana yang benar atau kelompok mana yang salah. Saya, dan juga mungkin sebagian besar umat muslim yang lain tidak memiliki kapabilitas yang dapat memastikan bahwa kelompok ini salah atau yang paling benar. Saya hanya ingin menyampaikan uneg2 saya saja. Dilihat dari kondisi saat ini, saya merasa umat muslim sedang diadu domba. Hanya perasaan saja sih, karena memang tidak punya bukti apa2.Pertama, yang patut dipertanyakan adalah, siapa dan apa tujuan si pengadu domba. Kalau siapanya saya tidak bisa menjawab. Tapi kalau apa tujuannya, mungkin saudara2 dapat menjawabnya. Apalagi jika bukan untuk memecah umat Islam, sehingga dapat dihancurkan dengan mudah. Mengenai motivasinya, mungkin bisa dari pengaruh politik, secara umat Islam menguasai mayoritas pengendali negeri ini. Atau bisa juga dari pihak luar yang ingin menghancurkan Indonesia, secara umat Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia. Ini adalah cara yang digunakan VOC ketika menundukkan Aceh. Mereka mengadu domba umat Islam Aceh, sehingga mereka dapat merebut tanah Aceh tersebut dengan mudah. Apa pun motivasinya, tapi yang jelas adalah untuk menghancurkan Islam.
Lalu, bagaimana cara mengadu domba umat Islam Indonesia. Mudah sekali. Umat Islam di Indonesia berjumlah besar. Tinggal mengelompokkannya saja. Berikut adalah pengelompokkan umat Islam :
1. Kelompok garis keras. Ini adalah kelompok non-moderat. Mereka memandang ayat2 Al-Qur’an dan Hadits adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Mereka menafsirkan ayat Qur’an, dan jika ada perbedaan tafsir dengan ulama lain (bahkan ulama yang levelnya lebih tinggi sekalipun), mereka menganggap tafsir mereka lah yang paling benar. Karena itu, di kelompok garis keras ini juga dapat dikelompok2an lagi. Antar kelompok garis keras dapat saling bermusuhan karena adanya perbedaan pendapat. Yang termasuk kelompok ini adalah salafi, FPI, wahabi, ikhwanul muslimin, dll. Jika saya perhatikan, sebagian besar kelompok ini berasal dari kalangan menengah bawah, sebagian besar kelompoknya berpendidikan tidak tinggi. Walau para petinggi2nya memiliki status sosial yang tinggi, tapi tidak untuk jamaahnya. Karena itu, mereka mudah untuk saling beradu, para jamaahnya lebih menonjolkan emosi dibanding keyakinan. Siapa yang membentuk kelompok2 ini? pertanyaan ini saya tidak bisa jawab. Mungkin saja pendiri keompok adalah memang murni orang Islam yang tidak punya tujuan untuk mengadu domba, tetapi saya merasa ada penyokongnya. Itu yang patut diwaspadai. Atau mungkin juga penyokongnya itu tidak punya maksud mengkotak2an Islam, tapi tanpa sadar mereka telah berbuat demikian.
2. Kelompok kedua, adalah kelompok muslim moderat. Sebagian besar umat Islam Indonesia masuk ke kelompok ini. Sebenarnya yang saya maksud kelompok ini tidak saja berbentuk organisasi, tapi juga umat Islam awam pun bisa dikategorikan masuk kelompok ini, termasuk saya. Umumnya, pengelompokkan ini tidak didasarkan pada keyakinan penafsiran mereka yang harus ditegakkan di atas hukum apa pun seperti halnya kelompok garis keras. Mereka bisa menerima budaya2 luar yang masih dianggap baik, dan tidak terlalu keras dalam menyikapi perbedaan. Termasuk kelompok ini adalah NU, Muhamadiyah, dan juga umat muslim biasa. Sedikit wacana, banyak yang mengira PKS adalah Islam garis keras, tapi saya pikir PKS masuk ke kelompok kedua ini juga. Para anggota PKS umumnya bebas, walau beberapanya ada juga yang berpemikiran keras. Saya bukan orang PKS, tapi sedikit tahu mengenai hal ini.
Pada pembahasan tulisan saya ini, saya tidak mau membahas kelompok mana yang benar atau kelompok mana yang salah. Saya, dan juga mungkin sebagian besar umat muslim yang lain tidak memiliki kapabilitas yang dapat memastikan bahwa kelompok ini salah atau yang paling benar. Saya hanya ingin menyampaikan uneg2 saya saja. Dilihat dari kondisi saat ini, saya merasa umat muslim sedang diadu domba. Hanya perasaan saja sih, karena memang tidak punya bukti apa2.Pertama, yang patut dipertanyakan adalah, siapa dan apa tujuan si pengadu domba. Kalau siapanya saya tidak bisa menjawab. Tapi kalau apa tujuannya, mungkin saudara2 dapat menjawabnya. Apalagi jika bukan untuk memecah umat Islam, sehingga dapat dihancurkan dengan mudah. Mengenai motivasinya, mungkin bisa dari pengaruh politik, secara umat Islam menguasai mayoritas pengendali negeri ini. Atau bisa juga dari pihak luar yang ingin menghancurkan Indonesia, secara umat Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia. Ini adalah cara yang digunakan VOC ketika menundukkan Aceh. Mereka mengadu domba umat Islam Aceh, sehingga mereka dapat merebut tanah Aceh tersebut dengan mudah. Apa pun motivasinya, tapi yang jelas adalah untuk menghancurkan Islam.
Lalu, bagaimana cara mengadu domba umat Islam Indonesia. Mudah sekali. Umat Islam di Indonesia berjumlah besar. Tinggal mengelompokkannya saja. Berikut adalah pengelompokkan umat Islam :
1. Kelompok garis keras. Ini adalah kelompok non-moderat. Mereka memandang ayat2 Al-Qur’an dan Hadits adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Mereka menafsirkan ayat Qur’an, dan jika ada perbedaan tafsir dengan ulama lain (bahkan ulama yang levelnya lebih tinggi sekalipun), mereka menganggap tafsir mereka lah yang paling benar. Karena itu, di kelompok garis keras ini juga dapat dikelompok2an lagi. Antar kelompok garis keras dapat saling bermusuhan karena adanya perbedaan pendapat. Yang termasuk kelompok ini adalah salafi, FPI, wahabi, ikhwanul muslimin, dll. Jika saya perhatikan, sebagian besar kelompok ini berasal dari kalangan menengah bawah, sebagian besar kelompoknya berpendidikan tidak tinggi. Walau para petinggi2nya memiliki status sosial yang tinggi, tapi tidak untuk jamaahnya. Karena itu, mereka mudah untuk saling beradu, para jamaahnya lebih menonjolkan emosi dibanding keyakinan. Siapa yang membentuk kelompok2 ini? pertanyaan ini saya tidak bisa jawab. Mungkin saja pendiri keompok adalah memang murni orang Islam yang tidak punya tujuan untuk mengadu domba, tetapi saya merasa ada penyokongnya. Itu yang patut diwaspadai. Atau mungkin juga penyokongnya itu tidak punya maksud mengkotak2an Islam, tapi tanpa sadar mereka telah berbuat demikian.
2. Kelompok kedua, adalah kelompok muslim moderat. Sebagian besar umat Islam Indonesia masuk ke kelompok ini. Sebenarnya yang saya maksud kelompok ini tidak saja berbentuk organisasi, tapi juga umat Islam awam pun bisa dikategorikan masuk kelompok ini, termasuk saya. Umumnya, pengelompokkan ini tidak didasarkan pada keyakinan penafsiran mereka yang harus ditegakkan di atas hukum apa pun seperti halnya kelompok garis keras. Mereka bisa menerima budaya2 luar yang masih dianggap baik, dan tidak terlalu keras dalam menyikapi perbedaan. Termasuk kelompok ini adalah NU, Muhamadiyah, dan juga umat muslim biasa. Sedikit wacana, banyak yang mengira PKS adalah Islam garis keras, tapi saya pikir PKS masuk ke kelompok kedua ini juga. Para anggota PKS umumnya bebas, walau beberapanya ada juga yang berpemikiran keras. Saya bukan orang PKS, tapi sedikit tahu mengenai hal ini.
0 komentar:
Posting Komentar